7 Bahan Kimia Berbahaya yang Sering Ditemui di Rumah
Hikmah Ovita | 30 July 2025 17:15
Mulai dari cairan pembersih, pewangi ruangan, sampai furnitur, semuanya bisa mengandung zat yang berisiko mengganggu sistem pernapasan atau bahkan menyebabkan penyakit serius jika terpapar terus-menerus.
Mengenali sumber bahayanya adalah langkah pertama untuk melindungi diri. Yuk, simak 7 bahan kimia berbahaya yang sering banget ada di rumah kamu!
Tanpa kamu sadari, rumah bisa menyimpan formaldehida dari lemari, rak kayu olahan, atau wallpaper. Zat ini dikenal sebagai karsinogen yang dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan. Paparan jangka panjang bahkan bisa menimbulkan gangguan sistem pernapasan dan risiko kanker.
Ammonia sering ditemukan dalam cairan pembersih jendela atau kaca. Meski efektif membersihkan noda, uapnya dapat menyebabkan pusing, iritasi hidung, bahkan gangguan pernapasan jika digunakan di ruang tertutup tanpa ventilasi yang baik.
Pemutih pakaian berbahan klorin sangat umum digunakan di rumah. Tapi saat terkena panas atau bercampur dengan bahan lain seperti amonia, bisa menghasilkan gas berbahaya yang memicu sesak napas, batuk, bahkan mual. Klorin juga bisa merusak kulit jika terkena langsung tanpa perlindungan.
Pewangi ruangan atau lilin aromaterapi mengandung senyawa organik volatil (VOC) seperti benzena dan toluena. Senyawa ini bisa memperburuk kondisi asma, mengiritasi mata dan tenggorokan, bahkan merusak sistem saraf jika terpapar terus-menerus dalam ruangan tertutup.
Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk karbon monoksida dan tar. Tak hanya berbahaya bagi perokok aktif, tapi juga bagi penghuni rumah lain yang terpapar sebagai perokok pasif. Begitu pula asap dari pembakaran sampah atau sisa masakan gosong—semuanya berbahaya bagi paru-paru.
Shampoo, body lotion, hingga parfum bisa mengandung paraben dan ftalat—dua bahan kimia yang dapat mengganggu hormon, khususnya pada anak-anak dan wanita. Paparan rutin bisa berdampak pada sistem endokrin dan bahkan berkontribusi pada gangguan kesuburan.
Produk pembasmi serangga seperti semprot nyamuk atau obat kecoa biasanya mengandung bahan aktif seperti pyrethroid dan DEET. Jika terhirup terus-menerus, bahan ini dapat memicu gangguan neurologis, iritasi kulit, dan pada beberapa kasus ekstrem bisa menyebabkan kejang.
Paparan bahan kimia di rumah itu nyata dan bisa terjadi setiap hari, apalagi jika ventilasi ruangan kurang optimal. Untuk mengurangi risiko gangguan pernapasan akibat zat-zat berbahaya di udara, kamu bisa menggunakan Levoit Core 300s Smart Air Purifier.
Alat ini dilengkapi dengan carbon active filter berperforma tinggi yang mampu menyerap asap dan senyawa kimia, serta fitur AirSight™ Plus untuk memantau kualitas udara secara real-time.
Konsumsi dayanya hemat, hanya 23 watt, dan cocok untuk ruangan sampai 50 m². Dengan desain pintar dan operasi senyap, alat ini jadi solusi simpel buat menjaga udara rumah tetap bersih dan aman.
Begini Tips Merawat Air Purifier Levoit agar Awet
5 Rekomendasi Wangi Aromaterapi untuk Levoit Core Mini
7 Efek Polusi Udara pada Kulit yang Perlu Diwaspadai
3 Rekomendasi Air Purifier untuk Kamar Tidur
5 Fitur Unggulan Levoit Core 200S, Smart Air Purifier dengan Night Lamp Aesthetic