5 Bahan Kimia yang Berbahaya bagi Lingkungan
Hikmah Ovita | 30 July 2025 17:41
Kita sering melihat sampah plastik berserakan atau asap kendaraan yang menyesakkan napas, tapi jarang sadar bahwa ada bahan kimia lain yang diam-diam merusak lingkungan secara perlahan.
Padahal, sebagian besar zat kimia ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari—mulai dari rumah tangga, industri, hingga pertanian. Dampaknya? Tak hanya mencemari air dan tanah, tapi juga mengganggu ekosistem dan kesehatan manusia dalam jangka panjang.
Yuk, kenali lima bahan kimia yang harus lebih kita waspadai karena bahayanya bagi bumi.
Digunakan untuk mengendalikan hama di pertanian, pestisida sintetis mengandung senyawa kimia yang sangat kuat. Sayangnya, zat ini tak hanya membunuh serangga, tapi juga bisa mencemari tanah dan air saat terbawa hujan.
Bahkan, residunya bisa bertahan bertahun-tahun, mengganggu kehidupan mikroorganisme, mencemari rantai makanan, dan membahayakan hewan liar seperti burung dan ikan.
Banyak sabun dan deterjen mengandung fosfat yang berfungsi melunakkan air agar sabun lebih efektif. Tapi saat limbah rumah tangga masuk ke saluran air, fosfat bisa memicu eutrofikasi—yakni ledakan pertumbuhan alga yang menyerap oksigen di air.
Akibatnya, ikan dan biota air lain bisa mati karena kekurangan oksigen. Ini sebabnya banyak negara mulai membatasi penggunaan fosfat dalam produk pembersih.
Merkuri atau air raksa kerap ditemukan di termometer lama, baterai, dan beberapa alat elektronik. Bila dibuang sembarangan, merkuri bisa mencemari air tanah dan berubah menjadi metil merkuri yang sangat beracun bagi ikan dan manusia.
Konsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri dalam jangka panjang bisa menyebabkan gangguan saraf, terutama pada anak-anak dan ibu hamil.
PVC banyak digunakan dalam pipa, lantai vinil, dan beberapa jenis mainan. Saat dibakar atau terurai di lingkungan, PVC bisa menghasilkan dioksin—zat kimia berbahaya yang bersifat karsinogenik dan bisa terakumulasi dalam jaringan lemak makhluk hidup.
Dioksin juga sangat sulit terurai di alam dan bisa menyebar lewat rantai makanan hingga ke manusia.
VOC adalah senyawa organik mudah menguap yang biasa ditemukan dalam cat, lem, dan pelarut. Saat terlepas ke udara, VOC berkontribusi terhadap pembentukan ozon di permukaan tanah yang merusak paru-paru dan tumbuhan. Selain itu, VOC juga mencemari udara dalam ruangan dan memperparah polusi udara global jika digunakan dalam skala besar.
Lingkungan kita bukan tempat pembuangan akhir bahan kimia berbahaya. Efek jangka panjang dari pencemaran kimia bisa sangat mengganggu keseimbangan alam dan kesehatan manusia.
Tapi, perlindungan bisa dimulai dari rumah—misalnya dengan memastikan udara di dalam ruangan tetap bersih dari senyawa kimia berbahaya.
Salah satu solusi cerdas adalah menggunakan Levoit Core 300s Smart Air Purifier, yang dilengkapi filter karbon aktif berkualitas tinggi untuk menyerap asap dan zat kimia di udara.
Dengan teknologi AirSight™ Plus, kamu bisa memantau kualitas udara secara real-time. Alat ini juga hemat energi (daya hanya 23 watt) dan cocok untuk ruangan hingga 50 meter persegi. Udara jadi lebih bersih, tubuh jadi lebih sehat, dan bumi pun ikut terlindungi.